Logo

Logo

Naskah Teater Saya

Maafkan bila naskah saya aneh, masih beginner..

Si Bodoh dan Si Pintar
Musik pembukaan (musik suasana risih)
Ferdy
Ferdy dengan lesuh bertanya kepada Pemilik Perusahaan...

“Pak, saya bisa tidak melamar pekerjaan di perusahaan anda?”

Pemilik Perusahaan
“Maaf, perusahaan kami tidak menerima orang bodoh seperti anda. Silahkan Keluar!”

Pemilik Perusahaan melempar CV dan surat lamaran si Ferdy...

Permainan musik berhenti

Ferdy semakin lesuh dan keluar kantor dengan muka tanpa ekspresi... Ia teringat akan masa lalunya dimana Ia sangatlah bodoh dan tidak mempunyai pendidikan yang tinggi... Dari SMP sampai SMA dia selalu mendapatkan nilai yang pas-pas-an dan hampir diskors karena kebodohannya... Di dunia perkuliahan, Ferdy juga menyerah untuk mempelajari hal-hal yang baru, sehingga dipikirannya dia hanya ingin langsung bekerja...

Permainan musik sedih dimulai

Ferdy sambil berjalan dan melihat ke langit...
Ferdy
“Bapak... Bagaimana nasib anakmu ini sekarang yang sangat bodoh? Mengapa banyak perusahaan menolak aku saat aku ingin melamar kerja... Mereka tidak mengerti disamping nilai-nilaiku yang memprihatinkan, setidaknya mereka melihat dahulu bagaimana aku bekerja...”

Ferdy teringat akan Bapaknya yang sudah tiada, dan sekarang dia hidup bersama Ibunya... Segala kebutuhan dipenuhi oleh Ibunya... Ferdy merasa tak enak dan ingin sekali mencari nafkah supaya bisa menghidupi dirinya dan Ibunya...

Sambil menghela nafas, Ferdy membuka pintu rumah
Ferdy
“Selamat sore Ibu, Ferdy sudah pulang...”

Ferdy langsung pergi ke kamar dan membuang tas ranselnya...

 Ibu Menemui Ferdy di kamarnya, kemudian duduk di sampingnya...

Ibu
“Apa yang terjadi...? Mengapa pulang-pulang kamu terlihat begitu lesuh dan putus asa?”

Sambil menepuk punggung Ferdy

Jeda...
Permainan musik lembut dan sedih

Ferdy
“Mau bagaimana lagi Ibu... Ferdy menyerah karena sudah banyak perusahaan yang menolak Ferdy kerja karena kebodohan Ferdy...

Ibu
“Bodoh bagaimana...? Mereka kan belum mengetahui bagaimana kamu bekerja nanti...”

Sambil memukul meja Ferdy menjawab
Ferdy
“Percuma Ibu...! Semua CV Ferdy dibuang oleh para pemilik perusahaan yang Ferdy hampiri...!”

Ibu menepuk punggung Ferdy
Ibu
“Sabar ya Ferdy anakku... Biasanya perusahaan yang sombong seperti itu akan cepat bangkrutnya...

Permainan musik berhenti

Suara musik sejenak yang mengagetkan
Ferdy
“Hah...? Jangan Ibu... Semoga mereka tetap selalu sukses dan menerima pelamar kerja dengan lebih baik lagi...”

Ibu
“Hahaha, maaf Ferdy, Ibu sedikit kesal mendengar cerita kamu... Bagaimana kalau kamu menjadi pedagang kue bareng Ibu...? Nanti Ibu ajari kamu bagaimana cara membuat kue yang enak...!”

Kata Ibu, Sambil tersenyum dan menyemangati Ferdy...

Permainan musik lembut dan sedih dimulai kembali

Ferdy menatap Ibu dengan muka sedihnya
Ferdy
“Tapi kan Ferdy maunya bisa bekerja sendiri tanpa merepotkan Ibu...”

Ibu
“Tenang, kamu tidak merepotkan Ibu...”

Ferdy
“Ferdy mau Ibu bahagia ketika Ferdy sudah mendapatkan pekerjaan... Apa Ibu yakin mau membuat anaknya jadi pedagang kue...?

Ibu Sambil tersenyum dan memeluk Ferdy...
Ibu
“Ibu sudah bahagia dengan adanya diri kamu bersama Ibu... Kamu tidak perlu khawatir... Untuk saat ini, kamu cukup membantu Ibu dalam membuat kue dan coba menjualnya di toko-toko kue, siapa tahu mereka mau pesan sama kita, bagaimana...?”

Ferdy Melepaskan pelukkan dari Sang Ibu
Jeda
Ferdy
“Baiklah Ibu, Ferdy akan mencoba membantu Ibu... Tapi tolong maafkan Ferdy jika Ferdy  sulit untuk mengerti bagaimana cara membuat kue karena kebodohan Ferdy ini...”


Ibu
“Kamu tidak bodoh Ferdy...”

Ferdy
Kalau begitu Ferdy berjanji... Setelah dagangan kue Ibu menjadi terkenal, Ferdy akan membuka cabang sendiri dengan segala usaha Ferdy sendiri...

Ibu
“Ibu akan menunggunya...”

Ferdy
“Ferdy harap Ibu mengerti... Terima kasih banyak Ibu...”

Ferdy memeluk erat Ibunya

Ibu
“Sama-sama anakku, Ferdy... Semoga dagangan kue kita ini sukses...”

Permainan Musik sedih berhenti

Akhirnya, Ferdy bersikeras mencoba untuk menjadi seorang pedagang kue dan Ia dibantu oleh Ibunya... Ferdy juga berjanji untuk membuka cabang sendiri dengan membuat kue racikan Ia sendiri...

Disamping Ferdy yang sudah di rumah bersama Ibunya, ada seorang perempuan yang  baru saja  ditendang keluar dari perusahaan di suatu tempat karena tidak bisa bekerja dengan baik dan selalu bermalas-malas-an...  Nama perempuan ini adalah Livia... Livia merupakan kebalikkan dari Ferdy... Livia adalah seorang wanita  yang cantik dan pintar namun dia tidak memiliki keahlian dalam bekerja...

Permainan musik kecil suasana riang

Livia sambil berjalan-jalan dan melihat di area sekitarnya... Bergumam tentang suatu hal...
Livia

“Kapan aku bisa kerja yang sesuai dengan keahlian aku...? Percuma aku pintar, tetapi ketika bekerja, aku akui tidak bisa melakukan apa-apa karena aku tidak mengerti apa yang harus aku lakukan ketika bekerja...”

Livia merupakan seorang wanita yang cantik dan menawan yang selalu diidamkan oleh para pria... Namun disamping kecantikkannya yang luar biasa, Livia tidak bisa bekerja... Livia mencoba untuk mencari cara lain untuk bekerja... Dia browsing internet bagaimana cara mencari nafkah dengan hal-hal yang simpel... Dan Livia menemukan satu cara, yaitu menjadi pedagang kue...

Livia
“Hmm... Mungkin menjadi pedagang kue bisa mendapatkan uang yang cukup ketika aku sukses nanti... Baiklah, aku akan mencoba untuk berlatih membuat kue sendiri...”

Permainan musik berhenti

Hari demi hari Livia mencoba membuat kue, namun selalu mendapatkan hasil yang tidak memuaskan... Kue yang Ia buat selalu gagal dan tidak memiliki rasa yang enak... Dia kembali browsing di internet dan mencari resep-resep kue dan bagaimana cara membuatnya... Setelah dia tahu bagaimana cara yang benar, ternyata Livia harus menggunakan bahan-bahan impor dan dia harus membelinya di mall...

Disamping situasi yang dihadapi oleh Livia, Ferdy sudah bisa membuat kue dengan rasa yang enak dan mulai mencoba menjual ke beberapa toko kue... Ferdy menghasilkan uang yang sangat lumayan untuk mengjidupi dirinya dan ibunya... Suatu hari, Ferdy ingin mencoba membuat kue dengan bahan-bahan yang berbeda...

Ferdy
“Akhirnya dagangan kue Ibu laku, dan banyak yang memesannya sekarang...”

Ibu mengelus kepala Ferdy
Ibu
“Ibu senang sekali kamu mau membantu Ibu untuk membuat kue dan menjualnya...”

Ferdy
“Hehehe, terima kasih Ibu... Sekarang Ferdy ingin mencoba membuat kue yang baru tapi menggunakan bahan-bahan yang lain... Kira-kira bisa tidak Ibu?”

Sambil meletakkan kue yang sudah matang Ferdy menghampiri Ibunya...

Dengan wajah khawatir Ibu bertanya kepada Ferdy yang sibuk menata kue buatannya...
Ibu
“Ohh, tentu saja kamu bisa nak... Kamu bisa menggunakan bahan-bahan impor dan membelinya di mall... Tapi bahan-bahan tersebut sangatlah mahal... Kamu bisa membelinya?”

Ferdy
“Tenang Ibu, Ferdy sudah memiliki uang yang cukup dari hasil dagangan kue Ibu... Jika bahan-bahannya mahal, maka Ferdy akan menaikkan harga kue yang Ferdy buat supaya tidak rugi...”

Ferdy selesai menyusun kue dan langsung bersiap-siap pergi ke mall...

Ferdy
“Ferdy sekarang mau pergi dulu ke mall ya Ibu... Semoga nanti Ferdy mendapatkan bahan yang pas untuk kue Ferdy nanti...!”

Ibu
“Iya Ferdy... Hati-hati di jalan dan jangan sampai ada yang tertinggal ketika belanja nanti...”

Sambil keluar pintu rumah Ferdy pamitan dengan Ibunya...

Ferdy pergi ke mall... Setelah sampai, dia mencari bahan-bahan impor dengan bertanya kepada sales yang ada di booth bahan-bahan kue... Memang Ferdy tidak mengerti bahasa asing yang tertulis di bahan-bahan kue ini, tapi dia diberi tahu oleh sales tersebut dan dia mengerti apa maksudnya...

Livia yang sudah sampai di mall sebelum Ferdy juga sudah berusaha mencari bahan-bahan kue tersebut, namun dia masih ragu untuk membeli yang mana... Ketika ia ingin mengambil satu bahan kue, Ia berpas-pas-an dengan Ferdy...

Dengan terburu-buru Livia mengambil bahan kue yang dipegang Ferdy...
Livia
“Ehh permisi, saya hendak mengambil bahan kue ini...!”

Permainan musik tegang dimulai

Ferdy kaget dan langsung melepas bahan kue yang ia pegang
Ferdy
“ Maaf, tapi saya juga mau mengambil bahan kue ini karena bahan ini direkomendasikan oleh sales yang jaga di sini...”

Ferdy kaget ketika ada perempuan cantik yang langsung mengambil bahan kue tersebut... Mereka berdua rebutan karena bahan kue tersebut sudah habis dan tinggal satu yang tersisa di booth tersebut...

Sambil tertawa Livia bertanya...
Livia
“Memangnya anda mau apa membeli bahan kue impor ini...?”

Dengan wajah kesal Ferdy menjawab dan kembali bertanya...
Ferdy
“Saya mau membuat kue untuk dagangan saya... Memangnya kenapa...? Anda juga membeli bahan ini untuk apa...?”

Livia
“Saya mau mencoba membuat kue untuk berjualan... Ngomong-ngomong kenapa anda berdagang kue...? Memangnya tidak ada pekerjaan lain...? Hahahaha...!”

Dengan sombong Livia bertanya...

Dengan agak sedikit kesal Ferdy menjawab Livia...
Ferdy
“Memang saya tidak ada pekerjaan lagi... Saya ditolak di berbagai perusahaan karena kebodohan saya... Tapi saya dibantu Ibu saya untuk membuat kue dan menjualnya ke beberapa toko dan laku... Sekarang saya  ingin membuat sendiri tanpa bantuan Ibu saya... Ingat ya...! Kue buatan Ibu saya dan saya sendiri sudah laku dimana-mana...!”

Permainan musik tegang dihentikan
Memulai permainan musik sedikit sedih

Livia
“Oh begitu ternyata... Hahahah, maaf ya... Saya sebenarnya sudah ada pekerjaan tapi tidak bertahan lama dan saya langsung dipecat karena saya tidak mengerti apa yang harus saya lakukan saat saya bekerja, sehingga saya hanya bermalas-malasan saja... Padahal saya pintar...”

Ferdy sejenak kaget setelah mendengar kata-kata Livia dan mencoba bertanya...
Ferdy
“Hmm, kalau begitu memang mbak sudah bisa membuat kue...? Sudah dicoba dijual...?”

Livia menjawab dengan sedikit sedih
Livia
“Saya sudah membuat, tetapi tidak memuaskan, karena saya hanya mengikuti cara dari internet sehingga setiap kali saya membuat kue dengan bahan yang ada selalu saja gagal... Sekarang saya mau mencoba membuat sendiri dengan bahan-bahan yang baru...”


Ferdy
“Seharusnya kalau sudah sering gagal, anda mencoba mencari cara lain yang bisa menghasilkan uang... Lagi pula banyak hal-hal yang bisa kita lakukan... Bagaimana kalau kita bekerja sama saja...? Saya si Bodoh yang bisa membuat kue, dengan anda Si Pintar yang tidak bisa membuat kue...”

Livia
“Hahaha, anda bisa saja membuat nama seperti itu... Anda yakin mau bekerja sama dengan saya...? Kan saya tidak mahir dalam membuat kue...”

Permainan musik sedih dihentikan
Permainan musik sedikit romantis dimulai

Ferdy dengan sedikit sombong berbicara dan mendekati Livia
Ferdy
“Tenang saja, saya akan mengajari anda cara membuat kue yang enak... Lagipula anda terlihat cantik dan saya ingin mencoba dekat dengan anda... Hehehe...”

Livia sedikit menjauh dari Ferdy
Livia
“Anda jangan gombal... Baru ketemu saja sudah menggoda saya... Ya sudah kalau begitu saya setuju bekerja sama dengan anda... Oh iya, ngomong-ngomong, nama anda siapa ya...?

Ferdy
“Ehehe, maaf ... Terima kasih mau bekerja sama dengan saya... Nama saya Ferdy... Anda sendiri...?

Livia
“Nama saya Livia... Mohon bantuannya ya,Ferdy...”

Ferdy
“Ok Livia... Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik dan menghasilkan kue yang enak dan bisa sukses disaat berdagang nanti...”

Musik romantis dihentikan

Ferdy dan Livia berjabat tangan dan setuju untuk bekerja sama... Mereka akan membuat suatu usaha kecil dengan berdagang kue-kue... Sebutan mereka adalah Si Bodoh dan Si Pintar... Apakah mereka bisa melengkapi satu sama lain...? Apakah mereka bisa bekerja sama dengan baik...?

Musik penutup dimainkan...

No comments:

Post a Comment

Legenda Si Pitung

Legenda Si Pitung Si Pitung adalah tokoh legendaris dan pahlawan dalam masyarakat Betawi di Jakarta. Ia dipercaya sebagai pesilat un...